Deras kata
Membanjiri mall dan plaza
Oh, sebuah upacara
Obral murah kata-kata
Pengarang jadi pedagang
Seniman lelah dan
Akhirnya jadi pengamen jalanan
Menyinyiri kehidupan?
Kurasa kita hanya jengah
Hidup tak kian menyedankan
Berkah
Menertawakan kenyataan?
Hah, peradaban telah mengajarkan
Cara terpandai untuk eksploitasi
Metode ternikmat untuk mati
Teka-teki kasunyatan
Labirin kejahatan
Siapa ditelan siapa?
Bukan siapa-siapa
Tidak apa atas apa
Kita sewarna, seberkas rupa yang sama
Hanya kita demam mendendam
Pada lainnya kita tumbangkan geram
Muntah serapah
Namun kadung semua menjelma dengung
Kita rayakan kebudayaaan
Ditopang jentik-jentik keserakahan
Dan mall dan plaza
Masih merendah harga kata
Masih menjerat nikmat kalimat
Saat kata harus dibaca
Saat baca berarti belanja
Lepaskan nyanyimu dari bunyi
Biarkan kalimetmu menekur sunyi.
keren.. gaya bahasanya lawas plus intelektual ahahhah
TQ